Humor

MURIDKU MINUM 10 Bungkus PARAMEX

Ketika pelajaran kimia Andy dan Nazril sedang ngobrol dan tidak mendengarkan Bu Luna yang mengajar, tiba-tiba Andy menelan 10 bungkus Paramex. Ketika melihat itu, Nazril panik dan segera melapor kepada bu Luna. Tanpa pikir panjang guru ima itu langsung menelepon dokter
Luna : hallo dok, gawat nich!!!!
Dokter : tenang-tenag, anda siapa dan ada pa?
Luna : saya guru kimia SMP Edan, murid saya menelan 10 bungkus paramex!!!
Dokter : apa anda yakin dia menelan sebanyak itu
Luna : ya saya yakin banget!
Dokter : trus, apa anda yakin yang ia minum paramex semua?
Luna : Ya, saya yakin banget!!! Trus gimana dok, saya khwatir nich!!!
Dokter : tenang-tenang, kalo gitu sich buat saja dia pusing 10 kali nanti juga sembuh sendiri!!!
Luna : !@@!@$!><>”{{>??????


Diadaptasi dari Ketawa.com

Keramaian Warnet

SMP 1 Borong Warnet
Oleh: Achmad R. H.
Seiring kemajuan zaman, kini layanan informasi jarak jauh banyak dibutuhkan oleh sebagian besar orang. Sehingga tidak mengherankan bila kini banyak warnet-warnet bermunculan. Warnet merupakan tempat untuk menggunakan layanan internet. Selain itu juga sebagai perentalan.

Di Jatirogo, jumlah warnet mulai meningkat pada tahun 2009, dan waw hampir setiap hari semua warnet ramai dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki beberapa kepentingan tertentu.
Siswa SMP 1 Jatirogo merupakan pengguna layanan internet terbanyak dibeberapa warnet, jadi tidak heran bila dalam satu warnet hampir semua komputernya digunaklan oleh siswa SMP 1 Jatirogo. Tujuan mereka berfariasi yaitu mengerjakan tugas/mengetik, mendownload conten, mendownload perangkat lunak, dan broswing. Namun sebagian besar mereka menggunakan layanan nternet untuk chatting di facebook, friendster, twitter, yahoo messenger, dan situs sosial lainnya.
Selain menguntukan, keberadaan warnet-warnet ini juga menyebabkan beberapa keugian antara lain keborosan, mengurangi waktu belajar, meningkatkan kemalasan siswa, dan menguji keimanan pada diri siswa. Didalam beberapa pelajaran dikelas memang sudah terdapat bebrapa materi yang mengajarkan etika-etika dalam penggunaan internet. Namun hal tersebut belum tentu dapat diterima dengan baik oleh masing-masing siswa. Jadi baik mana mengkuti perkembangan zaman dengan bebagai resiko atau tidak mengikuti perkembangan zaman dan tetap daolam ketidaktahuan? Jawabannya ada pada hati kalian masing-masing.

Facebook Menjamur di SMP

Facebook Menjamur di SMP
Oleh: Achmad R. H.

Facebook kini telah banyak diminati oleh jutaan orang, baik dalam luar maupun dalam negeri. Situs sosial yang didirikan Mark Zucker Berg pada 4 Februari 2004 ini, awalnya hanya digunakan untuk berkomunikasi antar mahasiswa luy league, namun dalam perkembangannya kini Facebook telah dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat.
Tidak ketinggalan warga SMP Negeri 1 Jatirogo, baik guru maupun karyawan dan bahkan siswa kini telah memiliki akun untuk berkomunikasi dengan teman di Fb. Selain mudah dalam mendaftar/membuat akun FB juga gratis. Sehingga tidak mengherankan bila hampir setiap harinya siswa memiliki akun FB dan bertambah tiap harinya.
Namun seiring berjalanna waktu, pegguna FB tidak hanya menggunakan sebagai komunikasi tetapi juga sebagai situs untuk berbuat kejahatan, misalnya untuk menyebarkan video/foto 18 th keatas, virus komputer, dsan penpuan. Hal itu sungguh bertolak belakang dengan manfaat FB beberapa tahun yang lalu.
Lalu bagaimana dengan akun siswa SMP 1 Jatirogo yang relatif masih dibawah umur/ Perlukah pengawasan dalam penggunaan internet? Memang, pengawasan dari orang tua sangat menentukan tindakan seseorang anak. Namun jelas, tidak semua orang tua dapat mengawasi anaknya terus-menerus.

Di SMP Negeri 1 Jatirogo dalam pelajaran kompuer juga telah dijelaskan etika dalam menggunakan web. Terlebih-lebih untuk situs yang bertujuan untuk komunikasi. Namun masa remaja adalah masa dimana seseorang dalam tahap pencarian jati diri, sehingga tidak sedikit anak yang sulit diatur. Lalu bagaimanakah agar siswa SMPN 1 Jatirogo benar-benar bersih dari kejahatan-kejahatan di dunia maya? Ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi guru TIK SMP.

Pramuka

IM3 (Inovasi, Mental, Moral, dan Mandiri),
Sebuah Sinyal yang Jelas dalam Gerakan Pramuka
di SMP Negeri 1 Jatirogo

oleh : Samiun, S.Pd


Salam Pramuka!
Suasana kepramukaan di SMP Negeri 1 Jatirogo dari tahun ke tahun mengalami kondisi yang semakin jelas, namun kejelasan ini mengundang sebuah pertanyaan besar, karena banyak yang keheranan dan tidak jarang pula ada yang menertawakannya. Ini sebagai akibat dari realitas yang terjadi, yaitu bentuk dan aksi dari anggota gerakan pramuka, khususnya Dewan Kerja Penggalang yang tidak semestinya seperti yang lainnya. Apakah dipandang lebih buruk? Biasa? Ataukah lebih baik?
Jika memang ada yang keheranan, Gerakan Pramuka di SMP Negeri 1 Jatirogo memang tidak seperti pada gudep-gudep lain yang ada di Kwartir Ranting Jatirogo, namun prinsip pembinaannya tetap mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 104 Tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
“Seperti apakah pembinaan gerakan pramuka di Gudep 07/08 SMP Negeri 1 Jatirogo?”
Yang sering kita saksikan bersama, khususnya Dewan Kerja Penggalang selalu “tampil” dalam berbagi even, baik itu yang sifatnya kegiatan kepramukaan, kegiatan sekolah ataupun kegiatan peringatan hari besar nasional. Dalam kegiatan kepramukaan, aktivitas rutin setiap hari kamis selalu diadakan kegiatan latihan bersama dengan materi yang disajikan menarik dan bervariasi. Kegiatan yang sifatnya insidental pun juga sering dilakukan, seperti diklat ruang, diklat lapangan, penjelajahan, dan perkemahan akbar. Kemudian, peran serta dalam mendukung kegiatan sekolah juga tidak ketinggalan. Berbagai aksi seperti menjadi petugas upacara, membantu dan ikut serta dalam penghijauan, pembuatan kompos padat dan cair, serta pembuatan kerajinan hasil daur ulang. Selanjutnya dalam keikutsertaannya memeriahkan peringatan hari kemerdekaan, Gerakan Pramuka juga mengikuti lomba gerak jalan putra dan putri.
Memang, itu adalah sebuah tuntutan, atas konsekuensi-konsekuensi untuk membangun pondasi yang kokoh terhadap anggota Gerakan Pramuka khususnya Dewan Kerja Penggalang. Arah dan orientasi pembinaan kepramukaan di SMP Negeri 1 Jatirogo lebih mengacu pada pembangunan pondasi dengan prinsip Inovasi, Mental, Moral, dan Mandiri (IM3).
1. Inovasi
Kemampuan berinovasi didasari pada kemampuan intelektualnya, untuk selalu mengembangkan dan memberikan “warna baru”, berkreasi dengan ilmu pengetahuan dan alam, sehingga terwujudnya sikap trampil dan peka terhadap lingkungan dengan berbagai ekspresi yang ditampilkannya. Kemampuan berinovasi ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk mencoba sesuatu yang baru, sehingga terwujudnya proses sadar diri untuk belajar.
2. Mental
Pondasi yang paling dasar adalah pembinaan mental. Hal ini sangatlah important, mengingat kehidupan ini segala sesuatunya membutuhkan mental untuk menghadapinya. Tetapi, Mental yang bagaimanakah yang dibutuhkan? Yang jelas sebuah keberanian yang bertanggungjawab untuk melangkah dan menghadapi kehidupan secara umum.
Orientasi mental juga mengarah pada penguatan diri anak, agar tidak terombang-ambing dan lebih berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diketahuinya.
3. Moral
Pembinaan moral merupakan salah satu target penting dalam gerakan pramuka di SMP Ngeri 1 Jatirogo, mengingat banyaknya kenakalan remaja, minimal dengan mengikuti latihan gerakan pramuka ada pengendalian diri terhadap sikap dan perilaku anak yang saat ini memprihatinkan.
4. Mandiri
Kehidupan mandiri, bertahan hidup, dan kemampuan untuk berlatih mencukupi kebutuhan sendiri tidak tergantung pada orang lain untuk saat ini jarang bahkan tidak ada pada diri anak. Mereka cenderung manja, dan bermalas-malasan. Ini berakibat pada proses pembelajaran disekolah sehingga kurang berhasil. Karena kemauan untuk belajar, tidak datang dari dirinya sendiri.
Prinsip pembinaan ini dalam tataran yang ideal, dengan pengemasan dan pelaksanaannya tertuang dalam program kerja yang telah disusun. Namun perlu untuk diingat, bahwa dengan mengikuti pramuka pada dasarnya tidak harus hafal materi-materi pramuka, namun lebih mengarah pada kemampuan yang tercermin pada sikap, perilaku dan intelektualnya yang dengan sadar diri mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Membina dan mengajari anak terkadang berhasil, ada yang menjadi pejabat, polisi, guru, kyai, tetapi tidak jarang pula ada yang menjadi Maling”

Salam pramuka!