IM3 (Inovasi, Mental, Moral, dan Mandiri),
Sebuah Sinyal yang Jelas dalam Gerakan Pramuka
di SMP Negeri 1 Jatirogo
oleh : Samiun, S.Pd
Salam Pramuka!
Suasana kepramukaan di SMP Negeri 1 Jatirogo dari tahun ke tahun mengalami kondisi yang semakin jelas, namun kejelasan ini mengundang sebuah pertanyaan besar, karena banyak yang keheranan dan tidak jarang pula ada yang menertawakannya. Ini sebagai akibat dari realitas yang terjadi, yaitu bentuk dan aksi dari anggota gerakan pramuka, khususnya Dewan Kerja Penggalang yang tidak semestinya seperti yang lainnya. Apakah dipandang lebih buruk? Biasa? Ataukah lebih baik?
Jika memang ada yang keheranan, Gerakan Pramuka di SMP Negeri 1 Jatirogo memang tidak seperti pada gudep-gudep lain yang ada di Kwartir Ranting Jatirogo, namun prinsip pembinaannya tetap mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 104 Tahun 2004 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
“Seperti apakah pembinaan gerakan pramuka di Gudep 07/08 SMP Negeri 1 Jatirogo?”
Yang sering kita saksikan bersama, khususnya Dewan Kerja Penggalang selalu “tampil” dalam berbagi even, baik itu yang sifatnya kegiatan kepramukaan, kegiatan sekolah ataupun kegiatan peringatan hari besar nasional. Dalam kegiatan kepramukaan, aktivitas rutin setiap hari kamis selalu diadakan kegiatan latihan bersama dengan materi yang disajikan menarik dan bervariasi. Kegiatan yang sifatnya insidental pun juga sering dilakukan, seperti diklat ruang, diklat lapangan, penjelajahan, dan perkemahan akbar. Kemudian, peran serta dalam mendukung kegiatan sekolah juga tidak ketinggalan. Berbagai aksi seperti menjadi petugas upacara, membantu dan ikut serta dalam penghijauan, pembuatan kompos padat dan cair, serta pembuatan kerajinan hasil daur ulang. Selanjutnya dalam keikutsertaannya memeriahkan peringatan hari kemerdekaan, Gerakan Pramuka juga mengikuti lomba gerak jalan putra dan putri.
Memang, itu adalah sebuah tuntutan, atas konsekuensi-konsekuensi untuk membangun pondasi yang kokoh terhadap anggota Gerakan Pramuka khususnya Dewan Kerja Penggalang. Arah dan orientasi pembinaan kepramukaan di SMP Negeri 1 Jatirogo lebih mengacu pada pembangunan pondasi dengan prinsip Inovasi, Mental, Moral, dan Mandiri (IM3).
1. Inovasi
Kemampuan berinovasi didasari pada kemampuan intelektualnya, untuk selalu mengembangkan dan memberikan “warna baru”, berkreasi dengan ilmu pengetahuan dan alam, sehingga terwujudnya sikap trampil dan peka terhadap lingkungan dengan berbagai ekspresi yang ditampilkannya. Kemampuan berinovasi ini akan berdampak pada kemampuan anak untuk mencoba sesuatu yang baru, sehingga terwujudnya proses sadar diri untuk belajar.
2. Mental
Pondasi yang paling dasar adalah pembinaan mental. Hal ini sangatlah important, mengingat kehidupan ini segala sesuatunya membutuhkan mental untuk menghadapinya. Tetapi, Mental yang bagaimanakah yang dibutuhkan? Yang jelas sebuah keberanian yang bertanggungjawab untuk melangkah dan menghadapi kehidupan secara umum.
Orientasi mental juga mengarah pada penguatan diri anak, agar tidak terombang-ambing dan lebih berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diketahuinya.
3. Moral
Pembinaan moral merupakan salah satu target penting dalam gerakan pramuka di SMP Ngeri 1 Jatirogo, mengingat banyaknya kenakalan remaja, minimal dengan mengikuti latihan gerakan pramuka ada pengendalian diri terhadap sikap dan perilaku anak yang saat ini memprihatinkan.
4. Mandiri
Kehidupan mandiri, bertahan hidup, dan kemampuan untuk berlatih mencukupi kebutuhan sendiri tidak tergantung pada orang lain untuk saat ini jarang bahkan tidak ada pada diri anak. Mereka cenderung manja, dan bermalas-malasan. Ini berakibat pada proses pembelajaran disekolah sehingga kurang berhasil. Karena kemauan untuk belajar, tidak datang dari dirinya sendiri.
Prinsip pembinaan ini dalam tataran yang ideal, dengan pengemasan dan pelaksanaannya tertuang dalam program kerja yang telah disusun. Namun perlu untuk diingat, bahwa dengan mengikuti pramuka pada dasarnya tidak harus hafal materi-materi pramuka, namun lebih mengarah pada kemampuan yang tercermin pada sikap, perilaku dan intelektualnya yang dengan sadar diri mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Membina dan mengajari anak terkadang berhasil, ada yang menjadi pejabat, polisi, guru, kyai, tetapi tidak jarang pula ada yang menjadi Maling”
Salam pramuka!
Pramuka
VIII-F COMMUNITY, Selasa, 16 Maret 2010
Label:
Kegiatan Pramuka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar